Minggu, 14 Desember 2008

Berita Bahagia dari Ukhty

Senang sekali ketika mendengar ada salah satu dari teman kami di Fakultas Syariah dan Hukum telah dikhitbah oleh salah seoarang ikhwan yang sudah lama juga aku kenal. Melihat teman bahagia jadi ikut bahagia deh. Dan anehnya karena kejadian ini, yang asalnya aku tabu membicarakan masalah perkawinan dengan temen-temen, sekarang menjadi biasa aja. (kecuali kalo berbicara di kelas, karena emang jurusan aku banyak berbicara tentang rumah tangga).aneh kan? Kasus yang biasa aku jumpai, baiasanya orangnya tidak menjelaskan tujuannya dan asal muasalnya tidak sefilosofis beliau.
Karena selama proses ampe khithbah aku sering bersamanya, maka aku belajar banyak kepada beliau tentang hakekat sebuah pernikahan para aktivis dakwah. Di sana ada pemeliharaan cinta yang Maha Mencintai yang tulus, yang tidak didasarkan pada cinta dunia. Tujuan pernikahannya pun untuk menggapai cinta dari yang Maha Mencintai.
Subhanallah sungguh indah, beberapa halangan keduwian tidak menjadi kendala bagi mereka berdua untuk terus menuju ke sebuah ikatan suci untuk menggapai Ridha Allah semata. Karena beliau yakin ketika suatu pekerjaan itu diniatkan untuk Allah, insya Allah akan membantu kita.
Yups benar, kita punya Allah yang tak akan mungkin menelantarkan hambanya. Kecuali menurut Allah itu yang terbaik buat sang hamba tersebut. Dan Allah tidak akan menguji hambanya kecuali sesuai dengan kesanggupannya (2:286).
Aku memang kagum dengan ukhty yang satu ini, kagum dengan cara pandang beliau dalam menghadapi suatu permasalahan. Walaupun memang dia tetaplah seorang manusia biasa yang juga sering lupa dan salah. Alhamdulillah, pada awal-awal aku masuk ke gerbang dakwah ini aku dipertemukan dengan beliau. Dia yang mengarahkan aku bagaimana menjadi manusia yag lebih baik dan bermanfaat buat orang lain, bagaimana hakikat dakwah itu sebenarnya. Walaupun aku tidak menafikan dari saudra-saudaraku yang lain juga. Tapi beda ketika dengan beliau. Karena memang setiap orang mempunyai cara pandang tersendiri dalam melihat sesuatu.
Ukhty, terima kasih atas bimbinganmu selama ini kepada aku! Aku tak bisa membalas yang sepadan dengan apa yang telah kau berikan kepada aku. Aku hanya bisa berdo’a “jazakillah”. Karena balasan Allah lah yang lebih bagus dari pada balasan yang diberikan hambanya.
Ukhty, aku mencintaimu karena Allah. Semoga setelah menikah, engkau masih punya waktu untukku. Walaupun lebih sedikit dari dulu ketika kau sebelum menikah.

Untuk Ukhty Nunung Nur Jannah

2 komentar:

Dunia Macendice mengatakan...

kapan nyusul

Unknown mengatakan...

baarokallahufik salam kunjug. www.mukhlis-dakwah.blogspot.com